KAROMAH KHALIFAH UMAR BIN KHATTAB SELAMA HIDUP YANG FENOMENAL HINGGA SEKARANG
Assalamu alaikum wa rahmatullahi wabarakatuh
Umar Bin Khattab adalah sehabat Rasulullah SAW semasa hidup yang sangat setia dan cinta kepada Rasulullah.Setelah Rasulullah SAW wafat,maka umar menjadi khlifah kedua di muka bumi setelah khalifah Abu Bakar As-Shiddiq( tahun 634 sampai 644).
Umar merupakan sosok yang sangat disegani di kalangan masyarakat muslim maupun bukan muslim. Ketangguhannya dalam berperang membuatnya menjadi orang yang disegani oleh kawan dan ditakuti oleh lawan.
Khalifah umar mempunyai beberapa Karomah/kelebihan yang masih fenomenal sampai saat ini, antara lain ;
1.
Berbicara dengan Sariyah dari jarak jauh
Sariyyah adalah bala tentara yang jumlah pasukannya maksimal 400 orang. Dengan kata lain, bala tentara ini adalah hasil pilihan dari satu pasukan,Kelompok ini atau bala tentara ini diutus secara tersembunyi (wikipedia).
Diceritakan
bahwa Umar bin Khattab mengangkat Sariyah bin Zanim al Khalji sebagai panglima
perang kaum Muslimin ketika menyerang Persia. Di Gerbang Nihawan, Sariyah dan
pasukannya terdesak karena jumlah pasukan musuh yang sangat banyak, sehingga
pasukan Muslim hampir kalah.
Sementara
di Madinah, Umar naik ke atas mimbar dan berkhotbah. Di tengah khotbahnya, Umar
berseru dengan suara lantang, "Hai Sariyah, berlindunglah ke gunung.
Barang siapa menyuruh serigala untuk menggembalakan kambing, maka ia telah
berlaku zalim!"
Allah
Subhanahu wa ta'ala membuat Sariyah dan seluruh pasukannya yang ada di Gerbang
Nihawan dapat mendengar suara Umar di Madinah. Maka pasukan Muslimin berlindung
ke gunung, dan berkata, "Itu suara Khalifah Umar." Akhirnya mereka
selamat dan mendapatkan kemenangan.
Al Taj al Subki menjelaskan bahwa ayahnya (Taqiyuddin al Subki) menambahkan cerita di atas. Pada saat itu Ali menghadiri khotbah Umar lalu ia ditanya, "Apa maksud perkataan Khalifah Umar barusan dan di mana Sariyah sekarang?"
Ali menjawab, "Doakan saja Sariyah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya."
Setelah
kejadian yang dialami Sariyah dan pasukannya diketahui kaum Muslimin di
Madinah, maksud perkataan Umar di tengah-tengah khotbahnya tersebut menjadi
jelas.
Menurut
Al Taj al Subki, Umar tidak bermaksud menunjukkan karomahnya. Tetapi Allah-lah
yang menampakkan karomah tersebut, sehingga pasukan Muslimin di Nihawan dapat
melihatnya dengan mata telanjang, seolah-olah Umar menampakkan diri secara
nyata di hadapan mereka dan meninggalkan majelisnya di Madinah, sementara
seluruh panca-indranya merasakan bahaya yang menimpa pasukan muslimin di
Nihawan. Sariyah berbicara dengan Umar seakan-akan sedang bersamanya.
Dalam
Kitab Al Syamil, Imain al Haramain menceritakan karomah Umar bin Khattab saat
terjadi gempa bumi pada masa pemerintahannya. Ketika itu Umar mengucapkan
pujian dan sanjungan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala, padahal bumi berguncang
begitu menakutkan.
Kemudian
Umar memukul bumi dengan kantong tempat susu sambil berkata, "Tenanglah
wahai bumi, bukankah aku telah berlaku adil kepadamu."
Bumi
kembali tenang saat itu juga. Menurut Imam al Haramain, pada hakikatnya Umar
adalah amirul mukminin secara lahir dan batin juga sebagai khalifah Allah
Subhanahu wa ta'ala bagi bumi-Nya dan bagi penduduk bumi-Nya. Sehingga Umar
mampu memerintahkan dan menghentikan gerakan bumi, sebagaimana ia menegur kesalahan-kesalahan
penduduk bumi.
Ibnu
Abi Dunya meriwayatkan (bab tentang kubur) bahwa ketika Umar bin Khattab
Radhiyallahu anhu melewati pemakaman Baqi' di Madinah. Ia mengucapkan salam,
"Semoga keselamatan dilimpahkan padamu, wahai para penghuni kubur. Aku
kabarkan bahwa istri kalian sudah menikah lagi, rumah kalian sudah ditempati,
kekayaan kalian sudah dibagi."
Kemudian
ada suara tanpa rupa menyahut, "Hai Umar bin Khattab, aku kabarkan juga
bahwa kami telah mendapatkan balasan atas kewajiban yang telah kami lakukan,
keuntungan atas harta yang yang telah kami dermakan, dan penyesalan atas
kebaikan yang kami tinggalkan."
Yahya
bin Ayyub al Khaza'i menceritakan bahwa Umar bin Khattab mendatangi makam
seorang pemuda lalu memanggilnya, "Hai Fulan! Dan orang yang takut akan
saat menghadap Tuhannya, akan mendapat dua surga (QS Al Ralunan (55): 46).
Dari
dalam kubur pemuda itu, terdengar suara: "Hai Umar, Tuhanku telah
memberikan dua surga itu kepadaku dua kali di dalam surga." (Riwayat Ibnu
'Asakir)
4.
Mengirimkan surat ke sungai Nil saat kekeringan di mesir
Imam
Al Haramain mengemukakan ketika Sungai Nil tidak mengalir, penduduk Mesir
melakukan ritual jahiliah dengan melemparkan seorang perawan ke dalam sungai
tersebut setiap tahunnya. Penduduk Mesir melaporkan hal itu kepada 'Amr bin Ash
yang saat itu menjabat gubernur Mesir.
Kemudian
'Amr bin Ash berkata kepada mereka, "Sesungguhnya hal ini tidak boleh
dilakukan karena Islam telah menghapus tradisi tersebut." Kala itu penduduk
Mesir mengalami penderitaan selama tiga bulan karena mengeringnya Sungai Nil.
'Amr
menulis surat kepada Umar bin Khattab untuk menceritakan peristiwa itu.
Kemudian Umar membalas surat tersebut dan menyatakan, "Engkau benar bahwa
Islam telah menghapus tradisi tersebut. Aku mengirim secarik kertas untukmu,
lemparkanlah kertas itu ke sungai Nil."
Kemudian
'Amr membuka kertas itu sebelum melemparnya ke Sungai Nil. Ternyata kertas itu
berisi tulisan Khalifah Umar untuk Sungai Nil di Mesir yang menyatakan:
"Jika kamu mengalir karena dirimu sendiri, maka jangan mengalir. Namun
jika Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa yang mengalirkanmu, maka kami mohon
kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa untuk membuatmu mengalir."
Kemudian
'Amr melempar kertas itu ke Sungai Nil. Sementara itu penduduk Mesir telah
bersiap-siap pindah meninggalkan Mesir. Pagi harinya, Allah Subhanahu wa ta'ala
mengalirkan Sungai Nil enam belas hasta dalam semalam.
Mantappll
BalasHapus