HUDZAIFAH IBNUL YAMAN(SEORANG INTELIGEN RASULULLAH)
Di zaman rasulullah SAW,ada banyak sekali sahabat yang hidup bersama Rasul,setia,dan taat kepada Allah dan rasulnya.Sahabat-sahabat tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.Selain memiliki perbedaan keimanan yang bertingkat-tingkat mereka juga memiliki kedudukan yang berbeda-beda di sisi Rasulullah dan kaum muslimin.
Maka dari itu perlu diketahui bahwa Rasulullah juga punya seorang mata-mata atau Inteligen,dia adalah HUDZAIFAH IBNUL YAMAN.
Hudzaifah Ibn Yaman berasal dari keluarga Ibnu Abbas yang bermukim di Mekkah,tapi karena suatu hal,ia pindah ke Madinah bersama keluarganya.Dikarenakan ia merupakan seorang pengikut Rasulullah maka tekadnya semakin bulat untuk pindah ke Madinah.Perbedaan tempat antara Hudzaifah dengan Rasulullah membuatnya semakin rindu dengan beliau.Kerinduan yang semakin tinggi membuatnya berangkat menuju Mekkah dan menemui Rasulullah.
Setelah Rasulullah hijrah ke Madinah, maka hudzaifah menjadi orang yang selalu mendampingi Rasulullah kemanapun beliau pergi, tak terkecuali dalam setiap peperangan yang terjadi.Ia aktif dan selalu ikut serta dalam setiap peperangan bersama Rasul kecuali perang Badar karena saat itu ia sedang ditahan dan ditangkap bersama ayahnya di luar kota Madinah.
Akan tetapi ketika perang Uhud, ia terpaksa harus kehilangan ayahnya yang terbunuh dalam peperangan.Mirisnya ayahnya terbunuh di tangan pasukan muslim sendiri karena dikira pasukan lawan.Meskipun begitu,ia tetap pasrah dan tabah karena ia tahu bahwa ayahnya sendiri yang menginginkan syahid dan masuk ke medan perang padahal sebenarnya ia telah lansia.Ketika Rasulullah ingin memberikan tebusan darah(diyat) Hudzaifah tetap menolak dan mengatakan bahwa ayahnya sendiri yang ingin syahid.
Sejak saat itu,Rasululllah semakin menghargai dan memuliakan Hudzaifah.Beliau menilai bahwa ada 3 keistimewaan dalam dirinya, antara lain ;Cerdas tiada tandingan,Cepat tanggap dan jitu kapan saja,serta cermat dan teguh dalam memegang rahasia.
Pada suatu ketika di Madinah kehadiran kaum Yahudi munafik dan sekutunya semakin menjadi-jadi,Rasulullah memberikan tugas yang amat berat kepada hudzaifah dengan memberikan daftar nama orang-orang yang dianggap sebagai penyebar isu-isu dan muslihat jahat.Hudzaifah bertugas untuk mengintai mereka dan memberikan laporan kepada Rasulullah.Tugas ini ia jaga kerahasiannya dan tidak pernah membocorkannya kepada siapapun. Karena itu, Hudzaifah Ibnul Yaman digelari oleh para sahabat dengan 'Sbahibu Sirri Rasulullah' (pemegang rahasia Rasulullah).
Peristiwa lain yang amat fenomenal adalah ketika perang khandak. Berikut penuturan Abu Hudzaifah tentang perisitwa tersebut dalam Sebuah buku "101 Sahabat Nabi"(Bastoni,2002:259)
Hudzaifah bertutur, "Malam itu kami ( tentara muslimin ) duduk berbaris. Saat itu, Abu Sufyan dan pasukannya kaum musyrikin Mekah mengepung kami. Malam sangat gelap. Belum pernah kami alami gelap malam yang sepekat itu, sehingga tidak dapat melihat anak jari sendiri.
Angin bertiup sangat kencang, sehingga desirannya menimbulkan suara bising yang memekakkan. Orang-orang lemah iman, dan orang-orang munafik minta izin pulang kepada Rasulullah, dengan alasan rumah mereka tidak terkunci. Padahal sebenarnya Rumah mereka terkunci.Setiap orang yang minta izin pulang, diperkenankan oleh Rasulullah, tidak ada yang dilarang atau ditahan beliau. Semuanya keluar dengan sembunyi-sembunyi, sehingga kami yang tetap bertahan, hanya tinggal 300 orang.
Rasulullah berdiri dan berjalan memeriksa kami satu persatu. Setelah beliau sampai ke dekatku, saya sedang meringkuk kedinginan. Tidak ada yang melindungi tubuhku dari udara dingin yang menusuk- nusuk, selain sehelai sarung burut kepunyaan isteriku, yang hanya dapat menutupi hingga lutut. Beliau mendekatiku yang sedang menggigil, seraya bertanya,"Siapa ini !"
"Hudzaifah!" jawabku.
" Hudzaifah ?" tanya Rasulullah minta kepastian.
Aku merapat ke tanah, malas berdiri karena sangat lapar dan dingin,
"Betul, ya Rasulullah !" jawabku.
''Ada beberapa peristiwa yang dialami musuh. Pergilah ke sana dengan sembunyi-sembunyi untuk mendapatkan data-data yang pasti, dan laporkan kepadaku segera !" kata Beliau memerintah.
Aku bangun dengan ketakutan dan kedinginan yang sangat menusuk, dengan diiringi do'a Rasulullah, "Ya Allah, lindungilah dia dari hadapan, dari belakang, kanan, kiri, atas dan dari bawah."
Demi Allah!, setelah Rasulullah berdo'a, ketakutan yang menghantui dalam dadaku, dan kedinginan yang menusuk-nusuk tubuhku hilang seketika,sehingga saya merasa segar dan perkasa. Tatkala saya memalingkan diriku dari Rasulullah, beliau memanggilku dan berkata,
" Hai, Hudzaifah! Sekali-kali jangan melakukan tindakan yang mencurigakan mereka sampai tugasmu
selesai, dan kembali melapor kepadaku !"
Jawabku, " Saya siap, ya Rasulullah!"
Lalu saya pergi dengan sembunyi-sembunyi dan hati-hati sekali, dalam kegelapan malam yang hitam kelam. saya berhasil menyusup ke jantung pertahanan musuh dengan berlagak seolah-olah saya anggota pasukan mereka. Belum lama saya berada di tengah-tengah mereka, tiba-tiba terdengar
Abu Sufyan memberi komando.
"Hai pasukan Quraisy, dengarkan saya berbicara kepada kamu sekalian. saya sangat khawatir apa yang akan kusampaikan ini didengar oleh Muhammad atau pengikutnya. Karena itu telitilah lebih dahulu setiap orang yang berada di samping kalian masing-masing!"
Mendengar ucapan Abu Sufyan itu, saya segera memegang tangan orang yang di sampingku seraya bertanya, " Siapa kamu ?"
Dijawabnya,"Aku si Anu, anak si Anu!"
Sesudah dirasanya aman, Abu Sufyan melanjutkan bicaranya, "Hai pasukan Quraisy Demi tuhan, sesungguhnya kita tidak dapat bertahan di sini lebih lama lagi. Hewan-hewan kendaraan kita telah banyak yang mati.Bani Quraizhah berkhianat meninggalkan kita. Angin topan menyerang
kita dengan ganas seperti kalian rasakan. Karena itu berangkatlah kalian sekarang, dan tinggalkan tempat ini. saya sendiri akan berangkat sekarang".Selesai berkata begitu, Abu Sufyan langsung mendekati untanya. Dilepaskannya tali penambat binatang itu, lalu dinaiki dan dipacunya. Unta itu
bangun dan Abu Sufyan langsung berangkat.
Seandainya Rasulullah tidak melarangku melakukan suatu tindakan di luar perintah sebelum datang melapor kepada beliau, sungguh telah kubunuh Abu Sufyan dengan pedangku.kata "Hudzaifah"
Aku kembali ke pos komando menemui Rasulullah. Kudapati beliau sedang shalat di tikar kulit, milik salah seorang isterinya. Tatkala beliau melihatku, didekatkannya kakinya kepadaku dan diulurkannya ujung tikar menyuruhku duduk di dekatnya. Lalu kulaporkan kepada beliau segala keiadian yang kulihat dan kudengar. Beliau sangat senang dan bersuka hati, serta mengucapkan puii dan syukur kepada Allah SWT."
Selain kisah tersebut,masih ada kisah-kisah Hudzaifah dalam mejadi pembisik Rasulullah yang membuatnya dihormati dan disegani oleh para sahabat yang lain. Termasuk ketik pemerintahan Umar,Umar yang telah mendapat informasi dari Hudzaifah bahwa ada seorang karyawannya yang pengkhianat(tapi Hudzaifah tidak mau menyebutkan namanya).Umar enggan ikut menyholati orang yang meninggal jika ia tau bahwa Hudzaifah tidak ikut menyholati jenazah tersebut.
Abu Hudzaifah wafat di sebuah malam dalam keadaan sakit keras.
Selain kisah di atas tentunya masih ada kisah-kisah lain yang belum sempat diuraikan satu per satu.
Semoga bermanfaat
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh
ampun batena upload ini orang dibilang nanti nantipi tp semoga terus semangatt sebar sesuatu yg bermanfaat
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusGood luck
BalasHapus